Sesungguhnya,aku tahu bahwa langit telah cerah sendiri,
walau tanpa seuntai senyumnya.
Tapi entah kenapa,dirintiknya sang hujan dan kelabunya awan,
seolah membuat segalanya baik-baik saja akan hadirnya dihatiku.
Aku tiada menduga..
Tunas pengharapan akan sapaan cintanyadan terbukanya pintu dipertepian penantiaanku,
kini tumbuh indah ditaman hatiku.
Aku terpatri pada sosok yang dahulu susah untuk ku jelaskan.
Pada seseorang yang mulanya skeptis ku kenal.Aku telah jatuh cinta kepadanya..
Sebagai cinta yang tak bersarat..
AKU ingin mencintanya secara sederhana.
Seperti sang embun yang mencintai pagi,
cinta bintang kepada sang malam,
cinta sang mentari kepada siang.
Antara alpha dan omega.
Ada cinta yang sederhana disana.
Sederhana saja.
Sesederhana tunas dedaun yang tetap tumbuh di musim gugur.
Sesederhana seberkas cahaya yang bercahaya dalam gelap.
Sesederhana tetesan hujan dilembah yang gersang.
Namun tulus..
Bagaikan kasih seorang ayah untuk anaknya.
Layaknya sayang ibu yang menyayangi buah hatinya.
Dan seperti cintaku padanya yang apa adanya.
Sederhana saja...
Untukku,dia tak hanya lentera bagiku..
Tapi lebih dari sekedar bintang yang menerangi langit hatiku.
Dan aku tahu,,bahwa lentera dan bintangpun tak bisa menjadi dia.
dia yang mencintaiku..
Walau aku hanya punya cinta yang sederhana.
sederhana saja.
Karena itu yang bernama ketulusan.
dari ku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar