Terkadang kita tidak menyadari hal-hal yang dimulai dari yang kecil dan terabaikan. Namun itu justru yang yang membuat semua dimulai dengan lebih indah. Bagaikan sebuah pondasi yang kokoh, tak lain tak bukan ia tersusun dari kerikil-kerikil yang kecil.
Suatu pagi, kuperhatikan seorang penjaga taman. Dan tahukah, bisa di bilang usianya sudah lanjut. Garisan halus di wajahnyapun telah terlihat jelas. Tetapi ia berbeda dari para pekerja kebanyakan. Tak ada rona mengeluh di mimik muka yang penuh senyum itu. Layaknya anak muda yang tangguh dan kuat dalam berkarya. Walaupun usia kian bertambah, tapi jiwa tetap tak pernah tua.
Dia hanyalah seorang penjaga taman, mungkin siapalah yang peduli. Aku bahkan tidak tahu siapa ia. Yang ku kenal adalah seorang tukang sapu disebuah taman. Yang ku lihat adalah seorang bapak tua yang mengumpulkan dedaunanyang mulai bergugurang dari tangkainya. Yang ku dengar adalah alunan lagu bersamanya yang keluar dari mulutnya, walaupun tiada pula merdu.
Tapi dibalik itu semua, ia punya segalanya yang terabaikan oleh kita. Setidaknya rasa bahagia yang selalu ia rasakan, kapan pun, dimanapun dan apapun pekerjaan yang ia punya. Dibalik semua itu ia adalah seorang penjaga taman yang bekerja dengan baik dalam pekerjaannya. Ia adalah seorang lanjut usia yang yang berjiwa muda dan dan semangat yang menyala-nyala.
Sedangkan kita? Kita masih muda. Tak jarang pula keluar keluh kesah didada. Terkadang patah arang, menyerah bahkan putus asa. Seakan-akan berada pada jalan buntu yang tak ada titik tujuan.
Ketika mereka (orang tua dan mereka semua yang mencintai kita) meletakkan kepercayaan diatas kedua telapak tangan kita, mereka percaya bahwa kita mampu menjaganya. Tinggal bagaimana kita memegang dengan baik kepercayaan itu. Dan setelah itu, hasilnyapun dapat kita rasakan.
Seperti seorang bapak tua itu walaupun hanya seorang penjaga taman, setidaknya orang lain tahu jika ada seorang yang bekerja dengan penuh semangat, berjiwa muda, selalu senyum ceria, dan bekerja dengan sebaik-baiknya.
(Terinspirasi dari sebuah nyanyian seorang penjaga taman, nasehat dosen dan sebuah buku Half full half empty).
Bandar Lampung, 19 September 2010.
Novita Elyanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar